Anemometer / Air-Flow Meter
Pengertian Dasar Angin
Angin adalah gerakan atau perpindahan masa udara pada arah horizontal yang disebabkan oleh perbedaan tekanan udara dari satu tempat dengan tempat lainnya. Angin diartikan pula sebagai gerakan relatif udara terhadap permukaan bumi, pada arah horizontal atau hampir horinzontal. Waktu udara ini memiliki sifat yang dibedakan antara lain oleh kelembaban (RH) dan suhunya, sehingga dikenal adanya angin basah, angin kering dan sebagainya. Sifat-sifat ini dipengaruhi oleh tiga hal utama, yaitu:
1. Daerah asalnya;
2. Daerah yang dilewatinya; dan
3. Lama atau jarak pergerakannya.
Terdapat dua komponen dalam penukuran angin, yaitu kecepatan dan arah.
Pengertian Dasar Air Flow Meter/Anemometer
Anemometer / Air Flow Meter merupakan alat pengukur arah dan kecepatan angin. Anemometer banyak digunakan dalam berbagai bidang, seperti meteorologi, geofisika, pertambangan, surveyor, dan hampir semua industri menggunakannya. Kata Anemometer berasal dari Yunani anemos, yang berarti angin. Anemometer ini pertama kali diperkenalkan oleh Leon Battista Alberti dari Italia pada tahun 1450. Satuan dari pengukuran angin bermacam-macam, tergantung dari kebutuhan/kebiasaan satuan yang digunakan oleh operator. Beberapa satuan yang sering digunakan adalah m/s, ft/cm, MPH, CFM, Knots, dll. Sedangkan satuan meteorologi dari arah angin adalah 0o – 360o serta arah mata angin (posisi 0o menunjukkan arah utara).
Secara umum ada dua jenis anemometer, yaitu anemometer yang mengukur kecepatan angin (velocity anemometer) dan anemometer yang mengukur tekanan angin (pressure anemometer). Yang termasuk velocity anemometer adalah:
1. Anemometer Cupcakes
2. Windmill anemometer
3. Anemometer 3 H s - KAWAT
4. Laser Doppler Anemometer
5. Anemometer Sonic
6. Anemometer B ssico ping-pong
Sedangkan yang termasuk pressure anemometer adalah:
1. Anemometer Pelat
2. Anemometer Tabung
Dari kedua jenis anemometer ini velocity anemometer lebih banyak digunakan. Namun karena terdapat hubungan yang dekat antara kecepatan dan tekanan angin, anemometer saat ini dirancang sebagai satu perangkat yang dapat memberikan informasi baik tentang kecepatan maupun tekanan angin.
Beberapa fitur dari Anemometer adalah sebagai berikut (umumnya yang terdapat pada merk EXTECH :
1. Secara simultan menampilkan suhu dan aliran udara atau kecepatan udara.
2. Teleskopik yaitu mengartikulasikan pengukuran kecepatan udara dan suhu di saluran udara, ventilasi, dan saluran kecil.
3. Fungsi data HOLD serta merekam dan memanggil data MAX / MIN / AVG.
4. Mempunya sistem datalogger (system penyimpanan/record) tergantung dari jenis type dan model.
5. Perangkat lunak pengolah data memungkinkan pengukuran secara real-time dan mengunduh data ke PC (tergantung dari jenis type dan model).
Prinsip Kerja dan Cara Pemakaian
Kecepatan angin adalah jarak tempuh angin atau pergerakan udara per satuan waktu dan dinyatakan dalam satuan meter per detik (m / d), kilometer per jam (km / j), dan mil per jam (mi / j). Satuan mil (mil laut) per jam disebut juga knot (kn); 1 kn = 1,85 km / j = 1,151 mi / j = 0,514 m / d atau 1 m / d = 2,237 mi / j = 1.944 kn. Kecepatan angin bervariasi dengan ketinggian dari permukaan tanah, sehingga dikenal adanya profil angin dimana makin tinggi dari permukaan maka gerakan angin makin cepat.
Pada saat tertiup angin, baling-baling/mangkuk/kipas yang terdapat pada anemometer akan bergerak sesuai arah dan kecepaatan angin. Makin besar kecepatan angin meniup, makin cepat pula kecepatan berputarnya kipas/mangkuk-mangkuk/baling-baling. Dari jumlah rotasi dalam satu detik maka dapat diketahui kecepatan anginnya. Di dalam anemometer terdapat alat pencacah yang akan menghitung kecepatan angin. Hasil yang diperoleh alat pencacah dicatat, kemudian dicocokkan dengan Skala Beaufort.
Prinsip kerja dari anemometer dapat diringkas sebagai berikut:
1. Angin mengadakan tekanan yang kuat pada bagian baling-baling/kipas/mangkuk.
2. Kipas/mangkuk/baling-baling akan berputar ke satu arah.
3. Poros yang berputar dihubungkan dengan dinamo kecil.
4. Bila kipas/magkuk/baling-baling berputar maka akan terjadi arus listrik yang besarnya berbanding lurus dengan kecepatan putaran.
5. Besarnya arus listrik dihubungkan dengan galvanometer yang telah ditera dengan satuan kecepatan dalam knots, m/detik, km/jam, CFM, CMM, dll.
Lamanya pengamatan maupun data hasil pencatatan biasanya disesuaikan dengan kebutuhan. Berdasarkan nilai ini kemudian dapat dihitung nilai mingguan, bulanan dan tahunan. Bila dinilai perlu dapat dilakukan pengamatan dengan interval waktu lebih pendek agar dapat diketahui rata-rata kecepatan angin pada periode pagi, siang, dan malam.
Cara dasar penggunaan anemometer termal adalah sebagai berikut:
1. Tekan tombol ON/OFF
2. Akan tampil semua item pengukuran pada layar
3. Pilih mode pengukuran yang diinginkan
4. Tekan tombol HOLD untuk melihat hasil pengukuran
5. Catat hasil pengukuran
Berikut beberapa contoh gambar dari Anemometer /Air Flow Meter :
EXTECH type AN25 Heat Index Anemometer |
Extech type AN400 Cup Thermo-Anemometer |
Extech type HD300CFM/CMM Thermo-Anemometer with built-in InfaRed Thermometer |
Extech type 45170 Hygro-Thermo-Anemometer-Light Meter |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar